BerandadeEdukasiMerdeka Belajar, Membangun Paradigma Layanan Pendidikan Berkualitas

Merdeka Belajar, Membangun Paradigma Layanan Pendidikan Berkualitas

Oleh : Apar Rustam Ependi *)

Produk Pendidikan seringkali diartikan dalam ruang yang sempit, dengan ukuran-ukuran yang sempit pula, dan dilaksanakan dengan ukuran yang sederhana. Seringkali tidak disadari bahwa sistem Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat besar, terdiri dari komponen-komponen yang sangat besar pula, antara komponen satu dengan lainnya merupakan satu kesatuan yang secara langsung berpengaruh terhadap mutu pendidikan.

Seringgkali ukuran mutu Pendidikan hanya diwakili oleh satu komponen sistem Pendidikan, yakni diukur dari ranah peserta didik dengan wilayah ukuran yang sempit. Produk Pendidikan hanyalah diukur dari keberhasilan siswa dengan ukuran-ukuran kuantitas pada momentum penyelenggaraan test pada ranah-ranah tertentu. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, diambillah generalisasi tentang kualitas Pendidikan pada satuan Pendidikan tertentu.

Upaya mengubah paradigma ini sebenarnya telah dilaksanakan, walaupun upaya ini menempatkan seolah-olah sekolah merupakan komponen yang berdiri sendiri pada lingkup sistem Pendidikan. Kegiatan pengukuran dan penilaian yang dimaksud adalah akreditas sekolah. Akreditasi belum mengukur bagaimana peran pemerintah daerah dalam membantu keberjalanan dan keterlaksanaan 8 Standar Nasional Pendidikan.

Akreditasi yang selama ini telah dilaksanakan juga tidak mengukur bagaimana peran orang tua dalam memastikan jenis-jenis layanan yang diberikan oleh satuan Pendidikan berjalan dengan lancar dan berkualitas. Akreditasi yang selama ini dilaksanakan hanyalah mengukur upaya-upaya sekolah dalam menyelenggarakan Pendidikan, sehingga tergambarkan kualitas layanan yang diberikan kepada peserta didik.

Selaras dengan penguatan otorita pengelolaan Pendidikan, kebijakan merdeka belajar ingin membawa seluruh komponen yang terkait dalam sistem Pendidikan menyadari bahwa satuan Pendidikan tidaklah berdiri sendiri. Ditegaskan dewasa ini bahwasanya produk Pendidikan berupa jenis-jenis layanan yang diselenggarakan satuan Pendidikan terkait dengan keterlaksanaannya 8 SNP. Mutu pendidikan tidaklah hanya diukur dari kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal yang sifatnya kuantitatif. Mutu Pendidikan dikur dengan mendeskripsikan peran seluruh komponen sistem yang terkait, sehingga berpengaruh dalam penyelenggaraan layanan 8 SNP oleh Satuan Pendidikan.

Ada peran Satuan Pendidikan yang terkait secara langsung dengan penyelenggaraan layanan 8 SNP, ada peran pemerintahan daerah yang harus mendukung terciptanya layanan 8 SNP pada satuan Pendidikan secara bermutu, ada peran orang tua yang juga harus mendorong dan membantu satuan Pendidikan sehingga putra putrinya mendapatkan layanan terbaik dari satuan pendidikan.

Dengan demikian, satuan tidak merasa berdiri sendiri, satuan Pendidikan betul-betul memiliki mitra untuk mencari solusi dari persoalan-persoalan yang dihadapi terkait dengan penyelenggaraan Pendidikan yang berdampak pada kualitas layanan yang akan diperoleh oleh peserta didik.

Oleh karenanya, melalui tulisan ini diharapkan ada kesadaran dari seluruh komponen sistem Pendidikan bahwa penyelenggaraan layanan Pendidikan tidak mungkin bisa dilaksanakan hanya oleh satuan Pendidikan. Perlu dukungan yang sangat kuat dari pemerintah daerah dalam membantu dan mengupayakan agar satuan Pendidikan dapat memberikan layanan Pendidikan yang berkualitas. Adanya bantuan operasional, baik dari pemerintahan pusat, maupun dari pemerintahan daerah tidak lantas membebaskan peran orang tua dalam memberikan dukungan kepada satuan Pendidikan, orang tua juga wajib bahu membahu dengan seluruh komponen lainnya dalam mewujudkan layanan Pendidikan berkualitas di satuan Pendidikan.

*) Penulis, Pengawas Muda Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Kantor Cabang Dinas Wilayah XI

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERKINI