Dejurnal.com, Bandung – Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi PDIP H. Dadan Konjala, SH di Pamungkas Reses DPRD Kabupaten Bandung Masa Sidang I Tahun 2022 mengundang konstituennya di Resto Saung Injuk Warunglobak Gandasoli, Katapang, Kabupaten Bandung, Jum’at (4/11/22).
Selain warga masyarakat, pada reses ini diliibatkan pula Paguyuban SAE (Sauyunan Akur Emut). Dilibatkannya Paguyuban SAE, menurut Dadan Konjala yang lebih akrab disapa Abah Deka ini karena SAE sebagai organisasi kemasyarakatan yang kepengurusannya sudah ada sampai tingkat kecamatan dan desa se- Kabupaten Bandung.
“Paguyuban SAE ini luar biasa, kepengurusannya sampai tingkat kecamatan dan desa, sehingga bisa membantu mensosialisasikan program pemerintah dan menjadi kepanjangan tangan warga masyarakat,” kata Abah Deka.
Di reses kali ini Dadan Konjala menampung aspirasi warga secara lisan dan menyediakan lembar aspirasi. Abah Deka juga menyampaikan program pemerintah dana bergulir, serta menyarankan kepada masyarakat untuk membuat kelompok tani, perikanan, dan mengajukan aspirasi keperluan masyarakat di insfraatuktur.
Pembina Paguyuban SAE Dr. Erislan, ST., MM. mengapresiasi reses anggota DPRD H. Dadan Konjala. Mejurutnya reses H. Dadang Konjala, sebagai bentuk tanggungjawab anggota dewan kepada masyarakat.
“Reses itu salah satu bentuk tanggung jawab anggota dewan kepada masyarakat, siapapun termasuk ke Paguyuban SAE, yang juga bagian dari masyarakat.
Saya nilai sangat bertanggung jawab terhadap tugasnya, ” kata Erislan seusai reses.
Paguyuban SAE, tambah Erislan sudah terbentuk di semua kecamatan di Kabupaten Bandung, di 31 kecamatan sampai pada tingkat ranting. “Alhamdulillah sudah terbentuk di tiap kecamatan dan desa. Anggotanya sekitar 3100 orang. Kegiatannya pendidikan politik dan UMKM, kegaiatan keterampilan di masyarakat yang bisa membantu kegiatan ekonomi masyarakat, ” ujarnya.
Sama halnya seperti Ormas lain, menirut Erislan kegiatan SAE terkait dengan sosial kemasyarakatan dengan asas Pancasila dalam NKRI. “SAE ini bagaimana bisa menjadi wadah untuk masyarakat menyampaikan aspirasi terkait dengan kegiatan masyarakat yang mungkin salah satu upaya untuk membantu pemerintah dalam berikhtiar secara mandiri dari sebuah kelompok masyarakat dalam kehidupan bernegara, ” katanya.
Menurut Erlislan SAE tidak berapliasi terhadap politik, tapi lebih kepada personal, mandiri, bagaimana mewadahai yang tidak terwadahi pemerintah.
Terkait dengan keterlibatan dalam reses anggota DPRD H. Dadan Konjala, Erislan menyebutkan dirinya harus tahu bagaimana kehidupan berbangsa dan bernegara dan tata kelola administrasi dalam pemerintahan khususnya di kabupaten Bandung. “Termasuk anggota DPRD itu poksinya apa, agar diharapkan kami juga menjadi kepanjangan tangan di masyarakat, ” terangnya.
Erislan menambahkan, Paguyuban SAE diharap bisa membantu mensosialisasikan apa yang menjadi program anggota DPRD. “Menyampaikannya kepada masyarakat yang mungkin bukan tidak tersentuh, tetapi lebih mengintensifkan, ” ujarnya.
Senada dengan pembina Paguyuban SAE, Ketua Umum Paguyuban SAE. San San Sadikin menambahkan di reses H. Abah Konjala Paguyuban SAE ingin bersinergi, dengan pemerintah salah satunya wakil rakyat atau legislator untuk mendorong program-program yang tidak terserap oleh desa, musrenbang, atau oleh pemerintah di berbagai tingkatan. “Kami berharap ada sinergifitas untuk mendukung program-program atau aspirasi yang belum terserap oleh berbagai elemen tersebut, ” terangnya.
Paguyuban SAE, lanjut San San punya aspirasi tersendiri dalam reses ini, diharapkan bersinergi untuk mendukung program-program atau aspirasi yang belum terserap oleh elemen tersebut.
“Aspirasi dari kami termasuk nanti di 2023 maupun untuk tahun-tahun berikutnya. Atas dasar sosial kemasyarakatan itu makanya Paguyuban SAE sering melakukan sinergifitas dengan berbagai elemen sesuai dengan AD ART Paguyuban, ” kata San San.
Aspirasi yang diajukan anggota SAE di antaranya program-program pemerintah, bantuan modal UMKM, ada seminar pengkaderan, dan harapan bantuan sosial yang tepat sasaran.
Terkait apliasi politik, kata San San semua orang punya hak politik, tapi jangan melupakan komunikasi antar tingkatan yang ada di sebuah paguyuban organisasi tersebut. “Wajar-wajar saja jika paguyuban yang sudah punya dedikasi, loyalitas, militansi yang tinggi itu satu suara untuk mendukung. Artinya paguyuban memang tidak bisa mengintervensi, tetap mempunyai prinsif karakteristik masing itu sah-sah saja, ” ujarnya.
Ketua Paguban Badaka (Balad H. Dadan Konjala) Dariel Fadhlilah Konjala menilai keterlibatan paguyuban SAE dalam reses sangat positif, karena banyak di dalamnya anak muda bisa aktif.
” Kaum muda memang harus aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Anak muda juga jangan apatis terhadap politik karena politik itu kan menentukan. Peran anak muda tentunya sangat dibutuhkan untuk masa yang akan datang, ” kata Dariel. ***Sopandi