Dejurnal.com, Bandung – Bupati Bandung Dadang Supriatna menargetkan 0 (nol) persen angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bandung tahu 2024.
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan ekstrim di Kabupaten Bandung berada di angka 2,46 persen atau sekitar 93.480 ribu jiwa.
Karenanya, Dadang Supriatna mengaku akan fokuskan bagaimana program-program sosial bisa diluncurkan ke depannya. “Saya minta kerjasama dari semua pihak, seluruh unsur pentahelix. Terutama para kepala desa dan kelurahan untuk bersama-sama mewujudkan komitmen nol persen kemiskinan ekstrem di tahun 2004,” kata Bupati Dadang Supriatna seusai Penyerahan Bantuan Sosial kepada penyandang disabilitas di Gedung Dewi Sartika, Soreang, Selasa (21/11/2023).
Bupati menginstruksikan kepada Kepala Dinas Sosial dan OPD terkait lainnya untuk mengakuratkan data miskinan ekstrem.
Data ini nanti akan disinkronkan dengan program gabungan dari Kemensos, Kemendagri, dan Kementrian PUPR.
Tingkat kemiskinan ekstrem Kabupaten Bandung sendiri pada tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 0,3%, dari 1,78% di tahun 2021 menjadi 1,48 % di tahun 2022.
Meskipun mengalami penurunan, kata Bupati pihaknya tetap berupaya mengentaskan kemiskinan ekstrem yakni dengan menginstruksikan jajarannya untuk terus mencari solusi.
“Kita terus berupaya dan mendorong mereka untuk keluar dari garis kemiskinan, seperti dengan memberikan modal usaha, agar mereka memiliki mata pencaharian,” ucap Bupati Dadang Supriatna.
Termasuk untuk penyandang disabilitas, bantuan sosial akan terus digulirkan di mana pada hari iini sebanyak 77 warga disabilitas diberi bantuan berupa tangan dan kaki palsu, termasuk sembako dan mesin jahit.
“Saudara kita penyandang disabilitas pun ada memiliki etos kerja yang tinggi dn keahlian yang khusus sehingga bisa berwiraswasta seperti menjadi tukang jahit. Ini sangat luar biasa dan kita apresiasi,” kata Dadang Supriatna.
Warga disabilitas di Kabupaten Bandung, sebut Dadsng Supriatna, tercatat kurang lebih 5000 orang. “Saya tugaskan Kadis Sosial untuk mendata karena kita butuh database. Dari 5.000-an warga disabilitas ini misalnya mana yang sudah mendapat bantuan mana yang belum, termasuk kebutuhan pangannya , ” katanya.
Dadang Supriatna berharap para penyandang disabilitas terus semangat dan tidak minder karena Allah SWT memeberii kelebihan di balik kekurangannya.
Bupati juga menghaturkan terima kasih kepada seluruh donatur yang sudah memberikan CSR-nya, baik dari Bank Bjb, Perumda Tirta Raharja, BPR Kerta Raharja, dan Baznas Kabupaten Bandung, yang sudah berkolaborasi mensukseskan program pemerintah.
Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kabupaten Bandung, Emma Dety Dadang Supriatna berharap bantuan ini sedikitnya bisa meringankan beban para penyandang disabilitas.
Emma mengakui masih banyak penyandang disabilitas yang masih membutuhkan tangan dan kaki palsu di Kabupaten Bandung. Untuk itu ia berharap program bantuan sosial seperti tangan dan kaki palsu untuk penyandang disabilitas ini bisa terus berkesinambungan setiap tahunnya.
“Program pemberian bantuan sosial untuk penyaluran tangan dan kaki palsu ini sangat berpihak kepada penyandang disabilitas dan dapat dirasakan langsung manfaatnya, juga memberikan kebahagiaan tersendiri bagi penerima manfaat,” kata Emma Dety. *** Sopandi