Dejurnal.com, Garut – Belum selesai dugaan kasus perjokian BST terkuak di Pakenjeng yang sampai saat ini belum ada tindakan dan upaya hukum, kini tersiar kabar adanya pemotongan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Pasirlangu Kecamatan Pakenjeng oleh oknum yang tak bertanggung jawab.
Informasi yang dihimpun dejurnal.com, dugaan pemotongan oleh oknum ini pada salah satu komoditi jenis beras dari 10 Kg yang diterima KPM, menjadi hanya 5 Kg.
Salah satu sumber bernama Aa (nama samaran) menngungkapkan bahwa di desanya oknum bebas leluasa melakukan pemotongan ke para KPM BPNT.
“Rek caralik wae ieu teh (mau diam saja gitu), di desa banyak oknum – oknum yang melakukan pemotongan bantuan pemerintah untuk masyarakat. Bergerak atuh lur, saya sebagai masyarakat salah satu desa di Kecamatan Pakenjeng sangat dirugikan. Coba cek desa saya Desa Pasir Langu Kecamatan Pakenjeng acak-acakan, kurangnya pembagunan ke desa saya, ini mau gimana, ditambah BPNT oleh ketua kelompok, pendamping apa kader gitu, adanya pemotongan 10 Kg Beras jadi 5 Kg, kok diam saja ada apa ini, cek ke Kp. Babakan Jambu Desa Pasir Langu, saya berharap dengan pemberitaan ini bisa adanya perubahan dan tidak terjadi pemotongan lagi, kasihan atuh warga masyarakat,” Ungkapnya.
Berkaitan dengan hal itu, TKSK Pakenjeng saat dikonfirmasi Dejurnal. Com mengatakan dirinya akan mengecek informasi adanya dugaan pemotongan beras.
“Nanti saya akan cek turun langsung, Jika memang benar terjadi,” Tegasnya.
Sementara itu, menurut Wakil Ketua AMMNI Y. Sitorus sangat mengapresiasi terhadap masyarakat yang sudah membantu memberikan informasi apa yang terjadi dilapangan.
“Cuma saya tidak habis pikir kenapa pengawasan di sana lemah, padahal kasus kemarin perjokian saja masih hangat. Ada apa ini?” ujarnya dengan nada tanya.
Sitorus berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Garut untuk segera turun tangan dan dapat menyelesaikan permasalah tersebut.
“Bila perlu tindak tegas oknum pelaku tersebut, jangan sampai Pemda Garut terkesan adanya pembiaran, apa kata dunia?” Pungkasnya.