Dejurnal.com, Garut – Koordinator Daerah (Koorda) Aku Mandiri Kabupaten Garut, Asep mengaku bahwa dirinya korban dari kebijakan Aku Mandiri dalam memberikan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) bagi masyarakat.
Hal itu diungkapkan Asep, ketika dikonfirmasi dejurnal.com di kediamannya, Cikajang, terkait keluhan sejumlah warga yang mengajukan kredit perbankan melalui Aku Mandiri sudah dua tahun tak kunjung ada kejelasan sementara uang administrasi dipungut, Sabtu (30/8/2019).
“Uang administrasi tersebut memang ada dan ditarik sebagai syarat keanggotaan, karena itu kebijakan dari Aku Mandiri pusat,” tandasnya.
Baca : Administrasi Dipungut Ajuan Kredit KUR via Aku Mandiri Garut Tak Jelas
Menurut Asep, uang administrasi yang dipungut tersebut dibagi dua, setengah diserahkan ke Aku Mandiri pusat dan sisanya dipakai operasional koordinator daerah.
“Untuk masyarakat yang sudah dipungut dan merasa keberatan saya siap menggantinya,” ujarnya.
Asep mengakui, ada sekitar 200 warga kabupaten Garut yang mengajukan kredit melaui Aku Mandiri Cabang Garut dan kreditnya tidak disetujui oleh Bank Artha Graha. Pihaknya sendiri sudah konfirmasi ke Bank Artha Graha sebagai bank yang kerja sama dengan Aku Mandiri.
“Jawabannya hanya karena ada unsur politik saja, sehingga tidak dicairkan,” ungkapnya.
Dirinya, lanjut Asep, merasa geram juga dengan kebijakan Aku Mandiri pusat, kerja sama dengan Bank Artha Graha sudah tidak lagi, makanya banyak calon nasabah yang mengajukan kredit jadi tidak jelas nasibnya.
“Sekarang kerjasama dengan Fintech dan Kredibel, namun saya harus menyiapkan jaminan, kalau tahu seperti saya juga tak akan sosialisasi kepada masyarakat bahwa kredit melalui Aku Mandiri tanpa jaminan, saya juga korban,” ujarnya.
Namun, Asep melanjutkan, dirinya tetap akan bertanggung jawab kepada warga yang merasa keberatan dengan administrasi yang sudah dipungut dan akan menggantinya.
“Adapun tentang Aku Mandiri, saya akan ikuti sampai diselenggarakan workshop, dan ingin tahu apakah orang-orang Aku Mandiri pusat ini hanya memperkaya dirinya atau memang mau membantu masyarakat kecil,” pungkasnya.***Yohannes/Rachmanesha