Dejurnal.com. Garut – Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut (DKKG) , SE mendorong Pemerintah Kabupaten Garut untuk membangun fasilitas Taman Lansia yang diperuntukkan bagi masyarakat yang telah lanjur usia. Pasalnya, hasil kajian DKKG selama ini di Kabupaten Garut belum terdapat fasilitas untuk para lansia.
“Ide ini sudah kami sampaikan kepada Pemkab Garut melalui melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH),” aku Ketua DKKG, H. Irwan Hendarsyah.
Menurut pria yang akrab disapa Kang Jiwan ini, tekadnya mendorong pembangunan fasilitas bagi masyarakat yang sudah memasuki masa lansia bisa berupa taman karena kita manusia dihadapkan pada berbagai persoalan hidup yang tidak bisa ditawar-tawar, salah satunya perubahan anatomi tubuh dimana seiring dengan bertambahnya usia, maka setiap orang juga akan mengalami perubahan lainnya.
“Manusia terlahir sebagai bayi, balita, remaja, dewasa dan menua. Ini adalah siklus alam yang berlaku bagi semua manusia. Seiring dengan perubahan itu, kekuatan dan kemampuan setiap manusia juga berubah. Bagi yang sudah memasuki Lansia, maka kekuatan fisik akan berkurang,” katanya.
Kang Jiwan menyebutkan, kebutuhan fasiltas Taman Lansia ini sudah menjadi kewajiban dimana jumlah lansia di Kabupaten Garut menurut data BPS Tahun 2022, laki-laki mencapai 5,4 % dan perempuan 5,5 %..
“Taman Lansia ini bisa menjadi wahana bagi masyarakat Lansia untuk beraktivitas, sehingga mereka tidak merasa jenuh. Taman Lansia bisa menjadi wahana silaturahmi dan berkumpul antara sesama lansia, atau wahana memperkuat hubungan antara orang tua dan anak-anaknya,” ungkapnya.
Kang Jiwan juga menegaskan, banyak fakta memilukan yang terjadi di lingkungan masyarakat, salah satunya orang tua yang telah memasuki Lansia tidak lagi berkumpul dengan anak-anaknya, tetapi malah diasingkan ke tempat penitipan seperti Panti Jompo.
“Fenomena alam yang banyak terjadi di lingkungan kita, ketika anaknya sudah dewasa dan berumah tangga, mereka terpisah dengan kedua orang tuanya. Nah, pada saat itu, banyak orang tua yang hidup menyendiri, sehingga terlilit rasa kesepian. Karena merasa bosan akhirnya sakit. Ada juga yang dititip di Panti Jompo,” paparnya.
Untuk itu, Jiwan berharap, Pemkab Garut bisa secepatnya membangun Taman Lansia yang diperuntukan bagi masyarakat Lansia, karena taman ini bisa menjadi tempat yang menghibur dan obat alami. “Saya yakin akan banyak orang tua akan merasa terhibur ketika memiliki tempat khusus seperti Taman Lansia,” katanya.
Di sisi lain, lanjut Jiwan, apabila Taman Lansia bisa terwujud, maka tentu akan menjadi maha karya sekaligus bukti bahwa generasi saat ini tidak egois, tidak hanya memikirkan fasilitas yang sesuai dengan keinginannya saja. sekaligus menjadi sebuah makna dari pembangun nilai adab manusia yang tidak terlepas dari perubahan pola aneka ragam kebiasaan kehidupan manusia terlebih terhadap pengaruh luar yang masuk sehingga mengikis nilai Budaya bangsa kita sebagai bangsa yang humanis.
M”Sari kita sama-sama dorong dan perjuangan agar taman lansia ini segera terwujud sebagai inovasi Sarana masyarakat usia lanjut lebih sehat semangat serta produktif sekaligus sebagai bentuk bakti kepada orang tua kita semuanya,” jelasnya.
Jiwan juga menitipkan pesan kepada Pemkab Garut, apabila dibangun Taman Lansia, maka harus disediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan seperti tempat duduk, makanan khusus orang tua, taman bacaan, fasilitas olah raga dan lainnya. “Bahkan bisa juga disediakan orang yang memiliki kemampuan untuk menghibur orang tua yang sedang terhimpit masalah dan lainnya,” pungkas Jiwan.