Dejurnal.com, Bandung – Kepala Kementrian Agama Kabupaten Bandung, H. Asep Ismail mengatakan, ada 8000 santri dari berbagai pondok pesantren di Kabupaten Bandung menyatakan kesiapan untuk vaksinasi.
Hal itu dikatakan Asep seusai mendampingi Bupati Bandung Dadang Supriatna dan Jajaran Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bandung meninjau Kick Off (dimulainya) Vaksinasi Jaga Kiyai Jaga Santri di Pondok Pesantren Al-Basyariah, Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Sabtu (14/8/2021).
Asep menyampaikan terima kasih kepada mitra kerja Pemda Bandung, Porli, TNI, dan Pondok Pesantren Al-Basyariah yang telah bersedia menjadi tuan rumah kick off Vaksinasi Jaga Kiyai Jaga Santri tingkat Kabupaten Bandung.
Pentingnya vaksin di pondok pesantren, menurut Asep karena santri sebagai tulang punggung penerus perjuangan para ulama.
“Kita tahu NKRI ini berdiri salah satunya karena perjuangan para ulama, ” katanya.
Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna mengapresiasi vaksinasi Jaga Kiayi Jaga Santri di Pondok Pesantren Al- Basyariyah.
Ia optimis dengan gerakan vaksinasi yang masif pandemi segera berakhir dan keadaan akan normal lagi.
Bupati menargetkan beres vaksinasi Kabupaten Bandung pada bulan Desember 2021, jika pendistribusian vaksin lancar.
Sementara, Endang Suhendi Direktur Targetur Mualimin Ponpes Al-Basyariyah menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran vaksinasi di Ponpes Al-Basyariayah.
Endang menyampaikan, Vaksinasi sebagai langkah ikhtiar disamping doa yang dipanjatkan untuk mengakhiri pandemi covid-19. Ikhtiar ini, lanjut Endang salah satunya dengan dijadikannya Ponpes Al-Basyariyah sebagai pilot project vaksinasi Jaga Kiayi Jaga Santri.
Namun, Endang berharap dorongan Kemenag Kabupaten Bandung untuk memenui kekurangan vaksin. Karena, tutur Endang santri Ponoes Al-Basyariyah berjumlah 2300 santri yang di pondok 24 jam, sedangkan jatah vaksin hanya 1500 vaksin. “Jadi kami mohon Kemenag untuk mendorong pemerintah memenuhi kekurangannya,”pungkas Endang.*** Sopandi