Dejurnal.com, Bandung – Ada kabar gembira bagi pecinta pertunjukan teater di Jawa Barat, karena pasca Kasidah Cimta Al-Kubra karya dan sutradara Rosyid E Abby yang dipagelarkan Teater Senapati 7-8 April 2023 lalu di Gedung Rumentangsiang Bandung, akan ada roadshow pagelaran teater Panggil Aku Uwi masih karya Rosid E Abby dengan sutradara Irwan Guntari.
“Lakon drama Panggil Aku Uwi itu niatnya ingin dilroad showkan di beberapa kota khususnya di Jawa Barat dulu. Pertama kan kita launching 10 Maret 2023 lalu di Gedung PPHUI Jalan H. R Rasunan Said Jakarta dalam HUT 67 tahun PARFI,” tutur
pimpinan produksi (pimpro) Panggil Aku Uwi, Vanya Vibilla Andjani, S.I.Pol dalam satu kesempatan bertemu di sebuah pesantren di Kabupaten Bandung, Rabu (31/5/2023).
Meski waktunya belum pasti kapan, kata Vanya namun, untuk road show fokus pertunjukan ini bersama PT Paramitha Dimensi milik Paramitha Rusady sebagai pemeran Dewi Sartika dalam lakon Panggil Aku Uwi.
“Sedang ddesain waktunya. Kita ingin roadshow di kota dan Kabupaten Bandung, di Bogor, juga di Tasik yang peminat teaternya banyak. Namun pasti tanggaknya belum, karena kemarin kepotong lebaran,” kata mojang Bandung yang pada 15 Juni 2023 ini usianya genap 26 tahun.
Anak kedua dari dua bersaudara keluarga Robby Hermawan dengan Vinny Soemantri ini tertarik terhadap garapan Panggil Aku Uwi karena mengangkat perjuangan pahlawan wanita Raden Dewin Sartika.
“Pada awalnya Kang Rosyid E Abby diskusi dengan ibu Vinny Soemantri. Lalu Kang RosyidbE Abby melakukan riset-riset unttuk mengangkat kisah hudup Rd Dewi Sartiika. Kisah Dewi Sartika diangkat, karena selama ini Indonesia banyak memahami perrempuan pahlawannya pasti RA Kartini, ” ujar wanita yang menyelesaikan S1 Ilmu Politik Universitas Padjadjaran – tahun 2021 ini.
Vanya menuturkan, Panggil Aku Uwi ngin mengangkat nama Raden Dewi Sartika tokoh pahlawan perempuan Jawa Barat yang mengangkat derajat perempuan. Perempuan harus bisa mempunyai kesamaan hak dengan laki-laki di bidang pendidikan. Walaupun sebelumnya didahului ide-ide dan gagasan Laswi. Atas dukungan Laswi Ningrat akhirnya Raden Dewi Sartika memiliki keberanian memgangkat isu-isu bahwa perempuan itu bisa berdiri di kakinya sendiri.
“Ada satu yang diangkat, menurut saya menari karena ada ucapan Raden Dewi Sartika bahwa Perempuan tèh sanes barang rumah tangga nu diangge , saatos digunakeun dipopohokeun.Tapi perempuan tèh kedah janten sasaurang nu cageur, bener, pinter singer tur wanter, ” kata Vanya.
Jadi menurut Vanya, perempuan bisa mengelola kemampuan pribadi, karena perempauan itu tiahang dunia. Tugasnya membesarkan dan mendidik anak. Walaupun tidak bisa melawan kodrat karena perempuan itu berlindung di kaki suami. “Tetapi kita bisa menggunakan kemampuan kita di berbagai bidang, ” kata Vanya yang di pemilihan anggita legislatuf 2024 nanti ia ikut jadi kontestan caleg dari PDIP di Kabupaten Bandung Dapil 1.*** Sopandi