Dejurnal.com, Garut – DPC Barabaja Kabupaten Garut sangat prihatin dengan bencana yang melanda kecamatan Sukawening dan Karang Tengah, apalagi penyebab banjir bandang itu diduga disebabkan dengan kerusakan hutan dan alih pungsi lahan.
“Resikonya ya terjadi longsor dan banjir bandang, dan terbukti fakta terjadi,” ujar Ketua DPC Barabaja, Rd. Mila Melianti
Ia meminta bupati dan wakil bupati untuk mencari akar penyebab banjir bandang dan jangan sampai ada perselingkuhan kebijakan demi menghisap keuntungan sehingga melakukan pembiaran terhadap kerusakan lingkungan.
“Apalagi dengan hadirnya sebuah perusahaan dan dibangunnya villa dijadikan wisata alam yang tidak jelas statusnya, ini sudah jelas ada dugaan pelanggaran,” ujarnya.
Lanjut Mila, pengurus DPP dan DPD Barabaja sebagai bentuk rasa keprihatinan atas bencana ini, pihaknya berpartisipasi atas nama kemanusiaan dengan mendirikan posko dapur umum.
“Posko dapur umum ini untuk memenuhi kebutuhan pokok warga korban banjir bandang selama 1 Minggu,” ucapnya.
Kendati hal ini merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah dalam penangan bencana, lanjut Mila, sebagai negara yang berpancasila dan berbineka tunggal Ika, Barabaja hadir sebagai bentuk kemanusian.
“Semoga dengan adanya dugaan kerusakan lingkungan ini dapat di usut tuntas sampai ke akar-akarnya sesuai dengan peraturan dan perundang undangan yang berlaku,” pungkas Mila.***Raesha
Lihat video terkait :