Rabu, 22 Mei 2024
BerandadeHumanitiOpiniKitaBerdoa Hujan Segera Turun Wajib Bagi Setiap Orang, Paham Mitigasi dan Solusi...

Berdoa Hujan Segera Turun Wajib Bagi Setiap Orang, Paham Mitigasi dan Solusi Atasi Kekeringan Dini Wajib Bagi Bupati

Oleh : Galih F Qurbani *)

Dampak kekeringan yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, di mana kurang lebih 620 hektare lahan pertanian terkena dampaknya. Bupati Rudy Gunawan berharap hujan segera turun untuk mengatasi kekeringan yang sedang dihadapi para petani.

Tentu harapan bupati sebagai seorang muslim, adalah sebuah keniscayaan hamba terhadap khaliqNya, namun bupati sebagai kepala daerah dan pemerintahan, tentu doa dan harapan itu harus ditungkan dan dijabarkan dalam bentuk langkah-langkah strategis oprasional dalam upaya mengatasi kekeringan yang dapat mengakibatkan gagalnya produksi pertanian dan dampak lain atas kekurangan air baik untuk kebutuhan harian, peternakan maupun perikanan serta kemungkinan kebakaran hutan.

Atas kondisi alam yang hari ini terjadi seharusnya Pemeintah Daerah Kabupaten Garut harus sudah mampu memetakan bahkan memprediksi lebih dini karena kecanggihan Sains dan Teknologi, sudah mampu memberikan indikator untuk melakukan “early warning” dan “weak up call”, sehingga hal – hal terburuk yang akan terjadi bisa diantisipasi.

Dengan demikian Pemerintah Daerah wajib berfokus pada program prioritas untuk memastikan lahan pertanian, perkebunan, perternakan ikan mendapatkan pasokan air yang memadai akibat dampak atas transisi perubahan iklim.

Kekeringan yang terjadi di Kabupaten Garut dan daerah lain memang bagian dari dampak eL nino yang menyebabkan musim kemarau panjang, yang berdampak negatif pada produktivitas lahan pertanian dan mempengaruhi perekonomian lokal, serta mata pencaharian para petani. Untuk itu pemda harus berupaya secara cepat untuk mengatasi masalah ini dengan meningkatkan pasokan air pada lahan pertanian.

Dampak kekeringan pada lahan pertanian juga tidak hanya disebabkan oleh musim kemarau, tetapi juga oleh perubahan iklim secara global serta penggunaan air yang tidak efisien di sektor pertanian dan domestik. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan oleh pemerintah setempat seharusnya lebih komprehensif, melibatkan penyesuaian pola penggunaan air dan mengintegrasikan teknologi pertanian yang lebih ramah lingkungan.

Sebagai sebuah solusi alternatif, sebaiknya pemda melalui dinas terkait harus segera melakukan langkah kongkrit, cepat dan nyata, baik untuk solusi persoalan hari ini atau persoalan yang akan datang dengan melakukan langkah-langkah :

Pertama, membuat atau memperbaiki dan memelihara konservasi air dan pengelolaan sumber air yang berkelanjutan, Pemerintah setempat harus menggali potensi sumber air lokal serta meningkatkan sistem irigasi yang efisien, dan mengurangi kehilangan air serta pemborosan air dalam sektor pertanian.

Kedua, penyuluhan pertanian dan pelatihan bagi petani. Melakukan penyuluhan serta memberikan pelatihan bagi petani tentang teknik pertanian yang lebih adaptif terhadap kekeringan, seperti pola tanam yang sesuai dengan musim, penggunaan pupuk organik, dan penggunaan varietas tanaman yang lebih toleran terhadap kekeringan.

Ketiga, penggunaan teknologi pertanian ramah lingkungan. Mendorong adopsi teknologi pertanian yang lebih ramah lingkungan, seperti sistem irigasi tetes yang efisien dan pemantauan cuaca serta pola hujan untuk pengelolaan sumber air yang lebih baik.

Empat, reforestasi dan rehabilitasi lahan. Melakukan reforestasi dan rehabilitasi lahan untuk memperbaiki siklus hidrologi serta menyediakan cadangan air yang cukup untuk mengatasi kekeringan.

Lima, keterlibatan sektor swasta dan masyarakat. Menggalang dukungan dari sektor swasta dan masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam mengatasi permasalahan kekeringan secara berkelanjutan melalui partisipasi dalam program konservasi air dan pengelolaan sumber daya air.

Keenam, adalah yang terpenting hari ini adalah, memastikan dan mengupayakan menyelamatkan pertanian yang kekeringan dan membutuhkan air agar pohon padi yang sudah berumur 2 bln bisa tetap tumbuh dan mati sehingga tidak gagal panen dengan melakukan penyiraman / pengairan melalui bantuan pipanisasi / penyedotan air lewat pompa dari sumber ari atau sungai terdekat.

Kita berharap semoga dengan langkah-langkah solutif, strategis dan teknis mampu meminimalisir akibat yang terjadi karena kemarau yang panjang dan hujan yang belum turun.

Sebagai bagian dari masyarakat, kita tidak berharap bahwa keterlambatan menangani persoalan kekeringan yang berdampak serius terhadap pertanian dan bahkan memperkecil produksi pertanian tidak akan pernah terjadi sehingga, sebagai bisa terpenuhi kebutuhan pokok yaitu beras dan kebutuhan air untuk kehidupan.(*)

*) Penulis Wakil Ketua Kadin Kabupaten Garut

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI