Minggu, 19 Mei 2024
BerandadeHumanitiSelamat Hari Bahasa Ibu Internasional, Kadiskominfo Sebut Dua Kebijakan Bupati Bandung...

Selamat Hari Bahasa Ibu Internasional, Kadiskominfo Sebut Dua Kebijakan Bupati Bandung Dalam Upaya Merawat Bahasa Sunda

Dejurnal.com, Bandung – Kepala Diskominfo Kabupaten Bandung, H. Yosep Nugraha mengucapkan selamat Hari Bahasa Ibu Internasional yang sejak tahun 2000 diperingati setiap tanggal 21 Pebruari.

Di Indonesia ada sekitar 718 bahasa ibu dengan berbagai kondisi, di antaranya 24 bahasa keadaan stabil tapi terancam punah, dan 21 bahasa dikategorikan aman. 

Yosep mengatakan, dalam rangka melestarikan, memelihara dan meningkatkan pemahaman bahasa Sunda sebagai salah satu bahasa ibu di Indonesia, khususnya di Jawa Barat dan Kabupaten Bandung, Pemerintah Kabupaten Bandung sudah menetapkan berbagai kebijakan.

“Di antaranya Pak Bupati sudah menetapkan kebijakan muatan lokal di sekolah. Ini untuk memberikan pemahaman, dan edukasi kepada para siswa agar mereka semakin paham kebudayaan daerah terutama bahasa Sunda yang menjadi bahasa sehari-hari di lingkungan masyarakat,” kata Yosep di acara Hari Pers Nasiomal PWI di Rancabali, Rabu (21/2/2024).

Yang kedua, lanjut Yosef di hari Rabu, Kabupaten Bandung sudah menetapkan sebagai hari yang wajib dalam seluruh aktivitas pemerintahan dan kemasyarakatan untuk menggunakan bahasa Sunda.

“Ini dalam upaya menjadikan penggunaan bahas Sunda sebagai kebiasaan tradisi dalam kehidupan sehari-hari dimulai dari keluarga sebagai entitas masyarakat terkecil, ” kata Yosep.

Yosep mengaku, ia Kadang merasa prihatin, di tengah keluarga melupakan bahasa Sunda atau bahasa ibu dengan menggunakan bahasa nasional bahkan bahasa asing. “Tentu Pak Bupati mengajak kepada seluruh masyarakat agar ngamumule bahas Sunda dengan cara menerapkan bahasa Ibu sebagai bahasa komunikasi sehari-hari.

Yosep sendiri kadang suka membuat status di media sosial memakai bahas Sunda. Ia tertarik karena salah satunya dengam ragam varian dan makna filosofis yang terkandung sangat dalam.

“Karena bahasa ibu itu tadi, maka penjiwaan kita atau rasa ketika kita membaca atau menggunakannya lebih terasa nikmat. A da keindahan tersendiri karena dalam bahasa Sunda ada bahasa murwakanti, tak perlu direkayasa karena memang itu bahasa sehari-hari, ” pungkas Yosep. *** Sopandi

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI