Minggu, 19 Mei 2024
BerandadeHumanitiDisperkimtan Jadi Solusi Pemilik Rutilahu, Warga Penerima Sampaikan Terima Masih

Disperkimtan Jadi Solusi Pemilik Rutilahu, Warga Penerima Sampaikan Terima Masih

Dejurnal.com, Bandung – Rumah yang layak huni merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Namun, masih ada masyarakat yang menempati rumah tidak layak huni (Rutilahu) karena faktor ekonomi, sehingga tidak memungkinka untuk memperbaiki rumah. Ini masih menjadi persoalan yang perlu ada solusi.

Untuk itu Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Perumahan, Kawasan Pemikiman dan Pertanahan (Disperkimtan) hadir untuk menyelesaikan persoalan tersebut dengan diluncurkannya program perbaikan Rutilahu tahun 2022.

Rumah Layak Huni dilihat dari aspek ketahanan bangunan/struktur, Kesehatan bangunan yang meliputi (pencahayaan, penghawaan, dan sanitasi), serta kecukupan ruang.

Untuk menunjang fungsi rumah sebagai tempat tinggal yang layak saat Pemkab Bandung mempersiapkan pelaksanakan perbaikan Rutilahu sekitar 3.040 unit rumah dengan dana yang bersumber dari pemerintah pusat, provinsi, CSR, dan APBD Kabupaten Bandung.

Setelah melihat dan merasakan langsung kondisi di lapangan pada saat melakukan Bunga Desa (Bupati Ngamumule Desa) membuat Dadang Supriatna terdorong untuk melakukan penambahan perbaikan Rutilahu menjadi 7 ribu unit rumah per tahun. Caranya yaitu melalui semangat pentahelix dan menganggarkan perbaikan rumah sebanyak 6 unit per desa.

Salah satu desa yang warganya sudah menerima manfaat dari Rutilahu ini ialah Desa Margahayu Tengah (Marteng) Kecamatan Margahayu. Warga yang mendapat manfaat Rutilahu tersebut yakni, Utin Tarmudin warga RT 07/RW 12,
Dede Kosasih Warga RT 07 /RW 13, Odah Hodijah RT 06/ RW 15, Zaenal Abidin warga RT 01/ RW 02, dan Entin wrga RT 02/RW 05.

Utin Tarmudin (54 th) salah satu penerima Rutilahu menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Desa Marteng yang dikepalai Asep Zaenal Mahmud yang telah memfasilitasi Rutilahu. Begitupun kepada Pemerintah Kabupaten Bandung dan semua pihak yang mensuportnya.

Awalnya, ia was-was ketika rumah yang berukuran tak lebih dari 10x 5 m miliknya berdinding bilik bambu tersebut makin lapuk. Sedangkan ia tak punya uang untuk memperbaiki, karena sebagai buruh bangunan pekerjaannya tidak menentu.

“Kadang ada kadang tidak ada. Untuk ada petugas dari pihak desa mendata dan mengajukan Rutilahu. Alhamdulillah sekarang rumah saya sudah nyaman ditinggali, ” ujar Utin saat dihubungi di rumahnya, Rabu (16/11/22).

Selain warga Desa Marteng, 7 warga desa sebelahnya, yakni Desa Margahayu Tengah, kecamatan yang sama, mendapat bantuan rutilahu. ” Untuk tahun 2023, desa tersebut akan mengajukan 20 unit, ” kata H. Amiin M Barkah yang didampingi Sekdesnya M. Taufik Akbar. ***Sopandi

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI