Dejurnal.com, Cianjur – Ryan (33) warga Cianjur yang merasa tak pernah mengajukan pembuatan rekening di bjb namun faktanya terbit buku rekening atas namanya dengan memakai KTP
Ryan makin kaget ketika dirinya mempertanyakan hal itu ke pihak Disdukcapil Cianjur selaku penerbit KTP tidak mengakui bahwa itu kesalahannya, malah menuding pelaku gunakan aplikasi
Sistem Implementasi Pelayanan Administrasi Kependudukan (Simpelaku) yang bisa diakses siapapun.
“Saya malah heran sekali apabila Simpelaku bisa diakses siapapun, apakah KTP fisiknya juga bisa diterima siapapun. Tidak jelas bukti pertanggungjawabannya dari lembaga ini, seperti sedang tidak mengakui kesalahannya, ” ujar Ryan selepas pertemuan dengan Jajaran Disdukcapil Cianjur, Kamis (06/08/2021)
Ryan balik mempertanyakan pelayanan dari Disdukcapil ini karena sampai tidak mengetahui secara pasti bahwa KTP tersebut siapa yang menerimanya. Padahal pengaduan sudah disampaikan sejak dua hari lalu, tapi dijawab dengan tidak tahu siapa yang menerima KTP tersebut.
“Bahaya sekali kalau sampai dokumen sepenting ini tidak tahu siapa yang menerimanya, semakin tidak jelas saja pertanggungjawabannya. Kalau KTP jatuh ke tangan lalu siapa yang harus dipersalahkan,” tegasnya.
Ryan mendesak agar dicari dengan cepat siapa penerima KTP tersebut. Lantaran khawatir digunakan orang tak bertanggungjawab untuk melakukan kejahatan.
“Sekarang jelas dari kantor pos tidak mengirim karena itu diambil langsung. Logikanya itu jelas yang tahu dari kantor dinas bukan yang lain,” tukasnya.
Di lokasi yang sama, Kasi Identitas Penduduk Disdukcapil Cianjur, Yudi Nugraha menyebutkan jika permohonan cetak KTP itu menggunakan aplikasi Simpelaku. Disaat yang sama juga adanya perubahan elemen data status pernikahannya.
“Jadi itu semua data bersumber dari data lama lalu orang itu gunakan Simpelaku karena bisa diakses siapapun dengan mudah. Setelah proses verifikasi maka langsung dilakukan pencetakan KTPnya, ‘ dalihnya.
Disinggung tentang informasi awal bahwa KTP dikirim via pos, Yudi beralasan itu mengacu kepada data permohonan. Tapi untuk tahu siapa yang menerimaya, Yudi meminta tambahan waktu yang tidak pasti.
“Saya minta waktu ya tapi tidak pasti berapa hari untuk tahu siapa penerima fisik KTPnya, ” kilahnya.
Sementara itu, Plt Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan Disdukcapil Cianjur, Aang Sumiarsa menyebutkan setelah dilakukan penelusuran ternyata KTP diambil langsung ke kantor. Namun untuk mengetahui pasti siapa yang menerimanya bukanlah tanggungjawabnya.
“Kalau dikirim via pos sudah dua kali dicek tidak ada jadi itu diambil langsung di ruang depan. Hanya saja untuk lebih detilnya bisa ditanya langsung ke Pak Yudi,” pungkasnya sambil ngeloyor pergi.***(Rik/Ark)