Kamis, 2 Mei 2024
BerandadeEdukasiUpaya Tingkatkan Minat Baca H. Yosep Nugraha Ciptakan Literasi Kabupaten Bandung Bedas...

Upaya Tingkatkan Minat Baca H. Yosep Nugraha Ciptakan Literasi Kabupaten Bandung Bedas Keren dan Asyik

Dejurnal.com, Bandung – Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Bandung H. Yosep Nugraha, SH., M. Si sedang berupaya meningkatkan minat baca masarakat Kabupaten Bandung, yang kini ada pada level sedang.

Upaya meningkatkan minat baca tersebut, menurut Yosep pertama dengan menciptakan suasana menyenangkan dan mengasyikan sehingga pengunjung merasa nyaman dan betah berlama-lama berada di perpustakaan. ” Pokoknya dibikin asyik. Sehingga jargon kita, literasi Kabupaten Bandung Bedas Keren dan Asyik,” kata Yosep di kantornya, Rabu (20/7/2022).

Selain itu, lanjut Yosep meningkatkan minat baca harus dipublikasi secara masif, menggandeng semua pihak agar masyarakat menganggap membaca itu penting. “Nah, Kalau kita menyosialisasikan membaca itu penting berarti kita harus mempersiapkan layanannya, kesediaan bukunya dan aksesnya. Makanya kita kembangkan digitalisasi buku,” ujarnya.

Dispusip, kata Yosep kalau belanja buku bukan hanya klasikal, tetapi juga belanja buku elektronik sehingga bisa diakses oleh siapan saja.

Selain menyediakan layanan dan ajakan, serta sosialisasi Dispusip juga mengadakan bebagai lomba berbasis buku sebagai sumber informasi. “Misalnya lomba bertutur atau mendongeng yang bersumber dari buku, sehingga peserta itu harus membaca buku. Makanya, cerita ini diambil dari buku apa, karangan siapa. Termasuk lomba baca puisi dan menulis, sumbernya dari buku apa, dan lainnya. Lomba itu kita saratkan membaca buku, ” terang Yosep.

Terkait Pengadaan buku, menurut Yosep ada metoda, yakni belanja dari APBD Rp 150-200 juta per tahun. Menurut Yosep anggaran tersbut sangat kecil, hanya bisa belanjan1000 eksemplar. Sementara kebutuhan Dispusip yang ideal, 50 ribu eksemplar. Kebutuhan buku itu, lanjut Yosep berdasarkan hasil survey itu, karena buku yang tidak dibutuhkan tidak dibaca.

Metode pengadaan buku yang kedua, terang Yosep yakni dengan wakkaf buku. “Kita keluarkan intruksi bupati kepada seluruh OPD agar para pegawai mewakapkan buku. Kita kasih waktu sampai Desember tahun ini,” imbuhnya.

Yosep menjelaskan, dalam intruksi bupati itu sudah ditentukan, untuk level Kepala Dinas wakapnya 8 buku, camat dan kabid 6 buku, serta staf 4 buku.

“Bisa dibayangkan sekian ribu pegawai wakaf buku. Selain jadi koleksi perpustakaan, kita akan distribusikan ke tempat-tempat baca yang dikelola oleh masyarakat, ” kata Yosep.

Mengenai koleksi buku berbahasa Sunda, kata Yosep di Dispusip memang ada hanya terbatas karena penerbitnya terbatas, anggarannya pun terbatas. “Tapi koleksinya ada,” tutup H. Yosep. *** Sopandi

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI